Selasa, 10 November 2015

Pengalaman Ketidakadilan




Pengalaman ketidakadilan yang pernah saya alami adalah pada saat ada pembentukan kelompok kewirausahaan dari pihak kampus. Pembagian kelompok sudah dibentuk dari pihak kampus beserta dengan seorang pembimbing (mahasiswa senior). Pada awalnya kami semua bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan oleh ketua kelompok, mulai dari bagian akuntan, produksi sampai pemasaran. Selama beberapa bulan semua masih bekerja dengan baik tanpa adanya halangan.
Sampai suatu saat, ketika ketua kelompok akan konsultasi mengenai perkembangan usaha dengan pembimbing, ketua kelompok melaporkan bahwa anggota kelompok tidaklah bekerja sesuai tugas, yang bekerja hanyalah ketua kelompok. Informasi tersebut didapat dari teman ketua kelompok yang berteman dengan saya juga. Betapa kagetnya saya dan anggota yang lain ketika mendengar informasi tersebut. Saya merasa kesal dan kecewa karena pekerjaan yang saya dan anggota lain lakukan tidaklah dianggap oleh ketua kelompok. Padahal saya dan anggota yang lain sudah bekerja semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Mungkin hal ini dilakukan agar ketua kelompok mendapat penilaian yang bagus dari pembimbing.
Setelah itu saya dan anggota kelompok (tanpa ketua) kembali melapor kepada pembimbing bahwa kami benar-benar bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan oleh ketua kelompok. Pembimbing-pun sempat bertanya kepada kami. “Kalian nggak kerja ya?” begitu kira-kira pertanyaan pembimbing kepada kami. Dan kami menjawab “kita kerja kak, sesuai tugas masing-masing cuma nggak dianggap aja”.
Dan setelah kejadian itu saya dan anggota yang lain merasa kesal dan kecewa terhadap ketua kelompok. Saya pun terpaksa memasang “muka dua” ketika bertemu dengan ketua kelompok. Ini dilakukan agar kelompok kami bisa bertahan sampai hari dimana harus mempersentasikan usaha yang kami bangun. Setelah kami mendapat sertifikat kewirausahaan dari pihak kampus, usaha kami-pun tidak berlanjut. Sungguh tidak adil bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar